Screenshot 2025-03-20 074238
[SURAT] Refleksi tentang Kurikulum Merdeka

Oleh: Ayudia Fatiha Zahra

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kurikulum merdeka adalah model belajar yang dimana siswa ditekankan untuk lebih mandiri dalam terlaksananya proses pembelajaran tersebut.

Belajar dengan metode ini sendiri dimana bimbingan guru diutamakan sebagai pedoman dan murid melaksanakan kemandirian itu sendiri adalah sebuah bentuk kekuatan yang menggambarkan bahwa seseorang sudah dapat merdeka dari prinsip “bergantung pada kebijaksanaan orang lain”.

Kurikulum merdeka sendiri memberi saya banyak pengalaman dan ilmu akan belajar tentang perasaan mandiri dalam menuntut ilmu. Perasaan mandiri ini memberi saya sebuah rasa percaya diri tentang kemampuan saya dalam mengais ilmu.

Pengalaman terbaik saya dalam metode ini yaitu saat saya sedang mencoba untuk mencari tahu jawaban akan rasa keingintahuan saya bisa dipenuhi dengan menjalankan dan mencari tahu jawaban itu sendiri. Momen seperti itu sangat membuat saya merasa tervalidasi saat belajar.

Kurikulum merdeka sangatlah menyenangkan untuk dilaksanakan, akan tetapi ada momen dimana rasa frustrasi itu datang saat mengerjakan atau mencari tahu suatu pertanyaan atau masalah tanpa adanya pengetahuan sedikit pun tentang topik yang ingin saya tahu. Harapan saya dari sini ialah agar proses belajar di kurikulum ke depan untuk juga mengedepankan kepada murid murid yang kesusahan tanpa adanya bimbingan intensif dari kelas maupun guru agar terbantunya mereka menguasai topik atau proses belajar itupun sendiri.

Sekian dari saya,

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait